Sabtu, 01 Mei 2010

Pulau Komodo Masuk Calon Tujuh Keajaiban Dunia

Taman Nasional Pulau Komodo masuk dalam daftar 77 kandidat kuat untuk terpilih sebagai tujuh keajaiban baru alam (New 7 Wonders of Nature) yang dirilis kemarin (7/1). Pulau Komodo saat ini menjadi satu-satunya wakil Indonesia. Dalam seleksi tahap kedua yang memilih 77 kandidat, dua wakil Indonesia lainnya, Danau Toba dan Gunung Krakatau, tersingkir. Untuk sementara, kandidat di urutan pertama daftar kandidat tujuh keajaiban baru alam ditempati Taman Nasional Grand Canyon, disusul Mount Everest dan Danau Loch Ness.
Kontes tujuh keajaiban baru alam tersebut diselenggarakan oleh New Open World Foundation bekerja sama dengan The United Nation Office for Partnerships yang berpusat di Swiss. Lembaga itu pula yang tahun lalu menetapkan tujuh keajaiban baru dunia yang mengeliminasi Candi Borobudur.
Dalam kategori ini, panitia memilih objek wisata yang dibuat manusia. Pemenang pemilihan tujuh keajaiban baru dunia buatan manusia adalah Piramida Giza di Mesir; bangunan Colosseum (Italia), Tembok Raksasa (Tiongkok), Taj Mahal (India), Kota Kuno Petra (Jordania); Patung Jesus Juru Damai (Brazil), Machu Picchu (Peru), dan Piramida Chichen Itza (Meksiko).
Dalam pemilihan tujuh keajaiban baru alam yang kini sedang berlangsung, panitia mengajak dunia memilih wisata alam yang terbentuk secara natural oleh alam. Taman Nasional Komodo merupakan satu-satunya tempat di dunia yang ditinggali hewan purba komodo.Pemilihan tujuh keajaiban baru alam tersebut dilakukan secara online di web www.new7wonders.com. Saat pemilihan dibuka pada Juli 2007, tercatat ada 441 kandidat keajaiban baru alam dari 222 yang diusulkan ke panitia. Di antara jumlah itu, panitia menyeleksi dari jumlah suara yang masuk, sehingga tinggal 261 kandidat.
Kemudian, kandidat tersebut diperkecil menjadi 77 nomine kemarin. Selanjutnya, panitia akan memilih 21 finalis untuk kemudian menentukan tujuh objek wisata alam tersebut yang layak disebut keajaiban baru alam.Kita bisa ikut serta menentukan peringkat kandidat Indonesia menggunakan hak pilih di situs penyelenggara. Hasil pilihan kita akan diumumkan pada 31 Desember 2011.

Penggusuran Makam Mbah Priok

Bentrok antara Satpol PP dan massa pendukung Mbah Priok semakin memanas. Kericuhan pun melebar hingga terminal Peti Kemas Tanjung Priok. Massa pun merusak mobil water canon dan pos penjagaan di lokasi terminal.Pantauan di lapangan, sejumlah orang yang berasal organisasi massa terlihat mulai berkumpul di makam Mbah Priok, Rabu (14/4/2010). Salah satuanya terlihat Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq terlihat berada di posisi depan.

Dengan menggunakan pakaian gamis berwarna putih dan membawa tongkat, Rizieq terlihat meminta polisi dan Satpol PP berhenti melempari warga. Rizieq pun hanya mengisyaratkan dengan lambaian tangan.
“Laila Haillalah… Laila Haillalah.,” teriak Rizieq diikuti ribuan pendukungnya. Suara gemuruh takbir pun pecah di lokasi bentrokkan. Massa yang sudah memanas tak henti-hentinya melakukan perlawanan terhadap Satpol PP.
Sebelumnya, massa yang menolak pembongkaran makam Mbah Priok melakukan perlawan sejak Rabu pagi. Bentrokkan demi bentrokkan terus terjadi mulai dari depan makam Mbah Priok hingga RS Koja.Bentrokan antara Satpol PP dengan massa yang menolak penggusuran makam Mbah Priok, meninggalkan jejak puluhan orang luka di kedua belah pihak. Selain itu juga memakan korban di luar kedua belah pihak.

Data yang dikeluarkan oleh RSUD Koja Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010), jumlah korban luka sebanyak 56 orang. Puluhan korban ini terdiri dari 9 personel Brimob, 36 personel Satpol PP, 1 personel Polantas, dan 10 orang dari massa.
Para korban ini, di antaranya menderita luka sabetan senjata tajam, lemparan batu, sabetan bambu, atau lemparan molotov. Sebagian besar korban menderita luka di kepala, tangan, dan kaki.Sejauh ini, RSUD Koja belum bisa merilis puluhan identitas korban. Namun Humas RS Koja Caroline, berjanji akan menyampaikan data sejumlah korban, setelah semua identitas korban diperoleh. Selanjutnya akan dipublikasikan di depan Instalasi Gawat Darurat.
Bertambahnya jumlah korban, diperkirakan akan terus bertambah. Pasalnya bentrokan masih terus terjadi. Saat ini saja lokasi bentrokan sudah bergeser dari depan makam ke Jalan Raya Koja, tepatnya di depan RSUD Koja.

RI Desak Malaysia Sahkan Perjanjian Perbatasan

Pemerintah RI akan mendesak Malaysia untuk segera menandatangani revisi permasalahan lintas batas Indonesia-Malaysia (Border Cross Agreement-BCA), untuk mendukung pengaturan kegiatan lintas batas di perbatasan kedua negara. "Salah satu agenda yang akan dibahas dalam pertemuan Bukit Tinggi 12-13 Januari 2006, antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Malaysia Achmad Badawi, adalah permasalahan lintas batas kedua negara," kata Kepala Sub Direktorat Hubungan Luar Negeri, Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan) Departemen Pertahanan, Kolonel Wahyu Suhendar, di Jakarta, Rabu (11/01).

Ia mengatakan, revisi BCA antara Indonesia-Malaysia telah menyepakati dua hal penting yakni lama tinggal dan acces area, serta berapa pos ke luar masuk di wilayah perbatasan kedua negara. Wahyu menjelaskan, BCA antara Indonesia dan Malaysia disepakati pada 1967. Namun, tambah dia, seiring dengan makin kompleksnya permasalahan di wilayah perbatasan kedua negara maka dilakukan revisi kembali dan telah disahkan pada 1984. "Hanya saja, dalam kesepakatan 1984 belum disepakati mengenai lama tinggal, dan acces area. Untuk itu, kedua pihak kembali melakukan revisi terhadap kesepakatan BCA pada 24 November 2005, ujarnya.

Dalam revisi tersebut, tambah Wahyu, disepakati lama tinggal 14 hari dan dari acces area ditentukan berdasarkan titik-titik tujuan yang telah disepakati yakni tidak melebihi kawasan distrik dan sub distrik di sekitar perbatasan atau kecamatan berbatasan dengan menggunakan pas lintas batas. "Kami berharap, kesepakatan yang telah dicapai ini akan segera ditandatangani oleh Departemen Hal Ikhwal Dalam Negeri Malaysia," katanya. Revisi itu , tambah dia, dapat menjadi legitimasi bagi warga masyarakat Indonesia dan Malaysia di perbatasan, untuk melakukan kegiatan sosial dan ekonominya.

Pendek kata, kesejahteraan masyarakat di perbatasan baik Indonesia maupun Malaysia, dapat ditingkatkan. Selain membahas masalah perbatasan laut dan darat, pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan Badawi juga dijadwalkan membahas kerjasama terorisme, perdagangan manusia, dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

PERBATASAN NEGARA

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budayanya. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan negara tetangga.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan.

sehingga wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan wilayah Perbatasan Negara menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dengan tidak meninggalkan pendekatan keamanan (security approach). Sedangkan program pengembangan wilayah perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan untuk : (a) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui penetapan hak kedaulatan NKRI yang dijamin oleh Hukum Internasional; (b) meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan menggali potensi ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan lokasi geografis yang sangat strategis untuk berhubungan dengan negara tetangga. Disamping itu permasalahan perbatasan juga dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti separatisme dan maraknya kegiatan-kegiatan ilegal.

Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2005 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 (RKP 2006) telah pula menempatkan pembangunan wilayah perbatasan sebagai prioritas pertama dalam mengurangi disparitas pembangunan antarwilayah, dengan program-program antara lain : Percepatan pembangunan prasarana dan sarana di wilayah perbatasan, pulau-pulau kecil terisolir melalui kegiatan : (i) pengarusutamaan DAK untuk wilayah perbatasan, terkait dengan pendidikan, kesehatan, kelautan dan perikanan, irigási, dan transportasi, (ii) penerapan skim kewajiban layanan publik dan keperintisan untuk transportasi dan kewajiban layanan untuk telekomunikasi serta listrik pedesaan; Pengembangan ekonomi di wilayah Perbatasan Negara; Peningkatan keamanan dan kelancaran lalu lintas orang dan barang di wilayah perbatasan, melalui kegiatan : (i) penetapan garis batas negara dan garis batas administratif, (ii) peningkatan penyediaan fasilitas kapabeanan, keimigrasian, karantina, komunikasi, informasi, dan pertahanan di wilayah Perbatasan Negara (CIQS); Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah yang secara adminstratif terletak di wilayah Perbatasan Negara.

Sebagian besar wilayah perbatasan di Indonesia masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Pandangan dimasa lalu bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara ketat karena menjadi tempat persembunyian para pemberontak telah menjadikan paradigma pembangunan perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan dari pada kesejahteraan. Sebagai wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh oleh dinamika sehingga pembangunan dan masyarakatnya pada umumnya miskin dan banyak yang berorientasi kepada negara tetangga. Di lain pihak, salah satu negara tetangga yaitu Malaysia, telah membangun pusat-pusat pertumbuhan dan koridor perbatasannya melalui berbagai kegiatan ekonomi dan perdagangan yang telah memberikan keuntungan bagi pemerintah maupun masyarakatnya. Demikian juga Timor Leste, tidak tertutup kemungkinan dimasa mendatang dalam waktu yang relatif singkat, melalui pemanfaatan dukungan internasional, akan menjadi negara yang berkembang pesat, sehingga jika tidak diantisipasi provinsi NTT yang ada di perbatasan dengan negara tersebut akan tetap tertinggal.

Dengan berlakunya perdagangan bebas baik ASEAN maupun internasional serta kesepakatan serta kerjasama ekonomi baik regional maupun bilateral, maka peluang ekonomi di beberapa wilayah perbatasan darat maupun laut menjadi lebih terbuka dan perlu menjadi pertimbangan dalam upaya pengembangan wilayah tersebut. Kerjasama sub-regional seperti AFTA (Asean Free Trade Area), IMS-GT (Indonesia Malaysia Singapura Growth Triangle), IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle), BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philipina-East Asian Growth Area) dan AIDA (Australia Indonesia Development Area) perlu dimanfaatkan secara optimal sehingga memberikan keuntungan kedua belah pihak secara seimbang.

Untuk melaksanakan berbagai kerjasama ekonomi internasional dan sub-regional tersebut Indonesia perlu menyiapkan berbagai kebijakan dan langkah serta program pembangunan yang menyeluruh dan terpadu sehingga Indonesia tidak akan tertinggal dari negara-negara tetangga yang menyebabkan sumberdaya alam yang tersedia terutama di wilayah perbatasan akan tersedot keluar tanpa memberikan keuntungan bagai masyarakat dan pemerintah. Sarana dan prasarana ekonomi dan sosial yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama bilateral dan sub-regional perlu disiapkan. Penyediaan sarana dan prasarana ini tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar, oleh karena itu diperlukan penentuan prioritas baik lokasi maupun waktu pelaksanaannya.

Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan ini diharapkan dapat memberikan prinsip-prinsip pengembangan wilayah Perbatasan Negara sesuai dengan karakteristik fungsionalnya untuk mengejar ketertinggalan dari daerah di sekitarnya yang lebih berkembang ataupun untuk mensinergikan dengan perkembangan negara tetangga. Selain itu, kebijakan dan strategi ini nantinya juga ditujukan untuk menjaga atau mengamankan wilayah Perbatasan Negara dari upaya-upaya eksploitasi sumberdaya alam yang berlebihan, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan dengan dorongan kepentingan negara tetangga, sehingga kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara lebih selektif dan optimal.

Sabtu, 20 Februari 2010

Kebanggan bagsa Indonesia di lihat dari bidang kesenian

Indonesia adalah negara yang terdiri dari bermacam - macam budaya, kesenian, agama, dan adat istiadat, yang saya ingin bahas dalam blog ini adalah kebanggaan bangsa indonesia dilihat dari bidang kesenian.
berikut beberapa macam kesenian daerah yang ada di Indonesia :

1.Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dar Tanah Sunda, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.





2. Gambang Kromong

Gambang keromong (sering pula ditulis gambang kromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat musik umum. Sebutan gambang keromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan keromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang keromong tidak lepas dari seorang pimpinan golongan Cina yang bernama Nie Hu-kong.


3. Kecapi

Alat musik kecapi lebih dikenal berasal dari China sejak berabad-abad lalu. Alat berdawai ini menjadi pengiring tembang-tembang merdu. Tak hanya di China, musik kecapi juga banyak di gunakan oleh beberapa pemusik tradisional di tanah air. Seperti halnya kebudayaan Sunda, alat kecapi merupakan alat musik kelasik yang selalu mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi bukanlah hal gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi membuatnya tidaklah gampang. Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya, kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat baja.

Dan masih banyak yang lainnya, demikian yang saya dapat jelaskan tentang kebanggaan dari bangsa indonesia dilihat dari bidang kesenian.

Pemerintah Terapkan Sistem Elektronik Menyimpan Karya Ilmiah


Kementerian Pendidikan Nasional akan memperkenalkan sistem elektronik untuk menyimpan data karya ilmiah. Langkah ini untuk menghindari plagiatisme pada karya ilmiah.

Sistem elektronik ini nantinya akan menyimpan data seluruh karya ilmiah secara nasional. Sehingga orang yang hendak meniru karya ilmiah milik orang lain tidak mempunyai kesempatan lagi.

"Misalnya saja kita memasukkan keyword kata tertentu dan sistem itu akan otomatis menampilkan seluruh karya ilmiah yang mengandung kata itu," kata Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh kepada wartawan seusai meresmikan Gedung Direktorat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ITS, Jalan Sukolilo, Sabtu (20/2/2010).

Mantan rektor ITS ini menjelaskan bahwa sistem ini sebenarnya adalah sistem lama yang diaktifkan kembali. Namun sistem ini diharapkan bisa menghilangkan plagiatisme karya ilmiah.

Sistem ini juga akan menyimpan seluruh karya ilmiah nasional pada seluruh jenjang pendidikan. Artinya database sistem ini tidak mengenal tingkatan pendidikan.

Data yang disimpan dalam database adalah data keseluruhan karya ilmiah itu. Data yang dimasukkan adalah data dalam seluruhnya mulai dari tahun-tahun sebelumnya hingga tahun ini. "Itu adalah salah satu langkah kami untuk menghilangkan plagiat di lingkungan akademisi," tandasnya.

KEBUDAYAAN DAERAH SURABAYA (TARI HADRAH JIDOR)

Tarian Hadrah , adalah pengembangan islam campuran seni musik hadrah. Tarian ini merupakan gabungan dari budaya Islam terutama Timur dan Jawa Tengah. gerakan tarian ini adalah gerakan dinamika pemukul Rebana Terbang bebas di awal, namun, pada tahun 1990 sebagian dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo koreografer dikombinasikan gerakan dinamis. (Tari Hadrah, Merupakan Suatu pengembangan kesenian musik hadrah yang kental dengan nuansa islami. Tarian Ini merupakan paduan budaya Islam kususnya Timur Tengah dan DKI, pada awalnya tarian Ini merupakan gerak gerakan dinamis para pemukul rebana terbang secara bebas sesuai penabuh terbang. namun pada tahun 1990 Beberapa koreografer Penata surabaya, gresik, sidoarjo menyelaraskan gerakan dinamis.)



Para pemukul menciptakan sebuah tari dalam sebuah gerakan yang tertata secara baik dan disertai dengan musik dan Terbang Jidor, pada umumnya, itu lengkap dengan lagu Pujian kepada Allah dan saran untuk kehidupan sehari-hari manusia.

Hadrah musik juga digunakan sebagai upacara pernikahan dan ritual / upacara syukuran prosesi dalam manifestasi dari host, karena bersifat dinamis dan ceria, sehingga musik dan tarian ini sangat menarik formany bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Perdagangan


Produk Indonesia terancam bangkrut jika perdagangan bebas dengan Cina jadi diterapkan pada 2010. Sekarang saja, ketika produk Cina masih dikenakan bea masuk lima persen, harga barang dari negara Tirai Bambu itu masih lebih murah dibanding produk dalam negeri.

Lihat saja berbagai jenis mainan, barang elektronik, sampai tekstil yang sebagian besar diimpor dari Cina yang harganya lebih murah dibanding produk lokal dan membuat industri dalam negeri kelimpungan. Jika sesuai rencana, tahun depan akan dimulai perdagangan bebas dengan Cina yang artinya produk negara itu bisa masuk dengan bea nol persen.

Pengusaha melihat hal tersebut tak sekadar ancaman, karena saat ini saja industri tekstil sudah defisit lebih dari US$ 520 juta. Dan jika bea masuk menjadi nol persen, industri lokal tak bisa bersaing dan bukan tak mungkin terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran.